Netiquette In Cyber Religion: Implementasi Kasih Kepada Allah Dan Kepada Manusia
Abstract
Mengingat dampak yang ditimbulkan oleh konten-konten berbasis agama di cyber space, maka tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan pentingnya netiquette atau etika beinternet oleh para contain creator Kristen dalam praktek cyber religion yang bersumber dari ajaran Tuhan Yesus. Pempimpin umat bertugas mentransmisi dan mengawal ajaran agama sehingga iman jemaat dibangun dan misi gereja dapat diwujudkan. Sebagai agama yang misioner, cyber space akan semakin mempercepat dan mempermudahnya. Sejak awal pandemi, gereja melakukan ibadah online dan ini merupakan momentum bagi banyak pemimpin atau umat Kristen menciptakan ruang-ruang berbasis agama di media elektronik dan media sosial. Euforia ini sangat baik, namun penggunaan yang kurang memperhatikan etiket pada cyber religion akan mengakibatkan dampak sebaliknya. Untuk mempersempit penelitian, artikel ini berfokus pada pedoman etika berinternet pada website dan kanal YouTube yang dilakukan contain creator Kristen. Dalam penelitian sebelumnya, sudah ada yang meneliti tentang dakwah dan cyber space dalam konteks agama Islam, sebuah penelitian terhadap pemanfaatan YouTube sebagai media berkotbah Kristen di masa pandemi, dan sebuah tulisan tentang netiquette secara umum. Namun dalam konteks agama Kristen, belum ada yang meneliti netiquette dalam cyber religion. Dengan menggunakan metode penelitian pustaka, paper ini berkesimpulan bahwa netiquette sangat penting bagi para contain maker Kristen yang melakukan praktek cyber religion. Untuk mendukung argumentasi utama, artikel ini disusun sebagai berikut: bagian pertama, pemahaman cyber religion. Kedua, pemanfaatan cyber religion. Ketiga, etiket dalam cyber religion
Kata kunci: cyber religion, netiquette, etiket berinternet, etika berinternet, cyber faith.
Full Text:
PDFReferences
Agastiya, I, And Made Roni. “Penggunaan Media Sosial Youtube Sebagai Media Khotbah Dalam Komunikasi Organisasi Pada Masa Pandemi Covid–19 (Studi Kasus Pada Jemaat Gereja Kristen Jawa Gondokusuman Yogyakarta Tahun 2020).” Universitas Pembangunan Nasional" Veteran" Yogyakarta, 2020.
Bekkering, Denis J. “Studying Religion and YouTube.” The Digital Social: Religion and Belief 69 (2019): 49.
Dawson, Lorne L., and Douglas E. Cowan, eds. Religion Online: Finding Faith in the Internet. New York and London: Routldge, 2004.
Edmiston, John. “Internet Evangelism & Cybermissions And Their Impact Upon How We Will Do Missions In The 21st Century.” Retrieved from http. www. johnedmiston. com/21st_century_missions. htm 12, no. 02 (2007): 2015.
Helland, Christopher. “Online Religion as Lived Religion. Methodological Issues in the Study of Religious Participation on the Internet.” Online-Heidelberg Journal of Religions on the Internet (2005).
Hojsgaard, Morten, and Margit Warburg. Religion and Cyberspace. Routledge, 2005.
Irawan, Aditya Wicaksono, Aan Yusufianto, Dwi Agustina, and Reagan Dean. Laporan Survei Internet AP JII 2019-2020. Jakarta, 2020.
Scheuermann, Larry, and Gary Taylor. “Netiquette.” Internet Research 7, no. 4 (January 1, 1997): 269–273. https://doi.org/10.1108/10662249710187268.
Suparman, R.P. Andreas, and Bernadeta Harini Tri Prasasti, eds. Gereja Dan Internet, Etika Dalam Internet, Perkembangan Cepat. Jakarta, n.d.
Talib, Noor Azaian Binti Abdul, Mohd Yusof Abdullah, and Mohd Azul Mohamad Salleh. “CABARAN DAKWAH ISLAM DI ALAM SIBER (Challenges of Islamic Dakwah in Cyber Space).” e-Bangi 14, no. 7 (2017).
Theobald, Simon. “Faith, Interfaith, and YouTube: Dialogue, or Derision?” Literature & Aesthetics 19, no. 2 (2011).
“11 Practical Reasons To Have A Church Website in 2020 and Beyond | Delegal Digital.” Accessed April 30, 2021. https://delegaldigital.com/reasons-to-have-a-church-website/.
“Etiquette | Definition of Etiquette by Merriam-Webster.” Accessed May 15, 2021. https://www.merriam-webster.com/dictionary/etiquette.
DOI: https://doi.org/10.37731/log.v2i2.59
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Logia: Jurnal Teologi Pentakosta has been registered on: